clock

Jumat, 20 Januari 2012

lyric (Social Distortion) don't take me for granted

-------------------------------------------------------------------------------
        Dont Take Me For Granted - Social Distortion
-------------------------------------------------------------------------------
Tabbed by:outerimofsanity
Email:elvelmo@aol.com

Tuning: Capo on the first fret
G,D,C,Am


G                        D
I’m your worn in leather jacket
C                      G                 D   
I’m the volume in your fucked up teenage band
G                      D
A Pack of smokes and a six pack
C                              G                 D
I’m the dreams you had walkin’ down the railroad tracks
D       Am
You and me

G                       D
I’m your first taste of romance
C                     G                   D
I’m your first broken heart on a Saturday night
G                      D
Guys like us ain’t got no chance
C                            G          D
But I’m the thing that keeps you and me alive
D       Am
But not forever

Chorus:
D                   G
So take me down the road
G              D
Take me to the show
D                 C
It’s something to believe in
G                D
That no one else knows
D                     G
But don’t take me for granted
G                        D
I’m with you when you’re born
D                        C
You can take me when you die
G                    D
With all the reasons why
D                     G
But don’t take me for granted

G                     D
I’m the blood on your guitar
C                                G                 D
I’m that wave you caught back in nineteen senventy five
G                           D
I’m as strong as a thousand armies
C                G                    D
I’m as soft as a petal on a long stem rose
D     Am
I am love

Chorus: x 2
D                   G
So take me down the road
G              D
Take me to the show
D                 C
It’s something to believe in
G                D
That no one else knows
D                     G
But don’t take me for granted
G                        D
I’m with you when you’re born
D                        C
You can take me when you die
G                    D
With all the reasons why
D                     G
But don’t take me for granted

No one knows
Don’t take me for granted


| /  slide up
| \  slide down
| h  hammer-on
| p  pull-off
| ~  vibrato
| +  harmonic
| x  Mute note

Kenapa JRX Bergabung di RMBL?

Histori awal RMBL: Pada tahun 2004, saya yang sejak kecil senang menggambar/desain, mencoba membuat sebuah clothing label dengan nama Lonely King. Inspirasi saya waktu itu adalah fillm-film noir, kultur geng motor-mobil tua dan hal-hal outlaw yang bergaya elegan. Semua proses desain saya lakukan sendiri. Sayangnya Lonely King hanya bertahan 3 tahun karena saat itu saya terlalu sibuk dengan SID dan belum memiliki tim solid (tim LK hanya berdua, saya dan Sadik). Karena terbengkalai, tahun 2007 Lonely King terpaksa saya non-aktifkan meski hasrat saya untuk menuangkan sisi-sisi liar/pemberontakan secara visual masih membara. Dan sejak itu pula saya 'memasang' mata untuk mencari potensi baru yang kiranya bisa melanjutkan hasrat saya ini.

Dari 2006 - 2010 saya 'mengamati' dunia per-clothing-an Bali. Dan saya lihat ada kecenderungan clothing-clothing lokal (meski tak semua) banyak yang terang-terangan 'meniru' - baik itu secara konsep & estetika - clothing-clothing luar Bali/lnternasional yang sedang 'trend' saat itu. Ok, namanya 'bisnis' saya tak menyalahkan. Kan misi utamanya profit.

 Ditengah serbuan brand-brand lokal yang cenderung seragam itu, saya iseng membuka akun Facebook milik Adi (bassist band rockabilly The Hydrant) yang mem-posting beberapa karya desain-nya. Saat itu saya baru tahu ternyata Adi seorang desainer grafis. Setelah saya pelajari, desain-desain yang ia buat ternyata berhasil mempresentasikan hal-hal liar yang ada di dalam jiwa saya. He's got the soul! Desain-desainnya tidak 'tersentuh' jaman. Melawan arus. Timeless! Inilah orang yang saya cari-cari selama ini!

Setelah saya cari tahu, ternyata Adi sudah memiliki label bernama RMBL yang ia jalankan berdua bersama sahabat baiknya Komar (bassist band Irish-Punk 13% Outlaws). Pada satu kesempatan, mereka menawarkan saya utk menjadi model untuk produk topi pertama mereka.

Melalui beberapa percakapan, saya menawarkan diri untuk ikut bergabung dengan RMBL. Alasan saya: 1. Saya jatuh cinta dgn desain-desain yang dibuat oleh Adi. 2. Saya sudah sangat muak meliihat 'keseragaman' di dalam bisnis clothing di Bali/Indonesia.

Sudah saatnya ada clothing lokal yang bisa 'lepas' dari konsep 'cool' yang didatangkan dari pusat. Sudah saatnya setiap daerah dan remaja nya punya gaya dan cara pikir mereka sendiri, bukan hasil cuci otak dari pihak yg 'itu-itu' saja. Bentuk resistensi inilah yang melahirkan konsep 'Balinese Pride' yang Adi dan Komar ciptakan sebagai identitas RMBL pada awal mereka berdiri.

Karena misi kita sama -mungkin karena selera musik yg sama- Adi dan Komar menerima saya bergabung di keluarga RMBL. Dan tugas saya di RMBL adalah sebagai visioner, konseptor sekaligus propagandis.

Jadi, demikian sejarah singkat tentang apa dan siapa dibalik RMBL yang sebenarnya. Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberi sedikit bayangan kenapa RMBL memang bukan hanya pebisnis murni. RMBL adalah pejuang. Kita ingin menunjukkan pada dunia bahwa ditengah derasnya brainwash media yang makin fuck up ini, setiap daerah seharusnya bisa dan berhak memiliki gaya dan attitude nya sendiri.

Cheers!



http://www.facebook.com/RumbleTime

SUICIDAL SINATRA (band bali)

Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.

Pada fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.

Album Valentine Ungu sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.

Untuk melengkapi perubahan identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus 2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock Café, Bali.

Tepat setahun setelah dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”, serta “Kentang”.

Eksistensi “Love Songs & Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005. Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.

Pada 2007 Sinatra akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.

Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…


ARTIST DETAILS
Nama: SUICIDAL SINATRA
Tanggal/Tahun Berdiri : 16 Agustus 2004
Genre: Psychobilly/Rockabilly Nu Skool

Personnel:
1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)


DISKOGRAFI
1. Valentine Ungu
Rilis: 2004

2. Love Songs & Stinkin’ Cheese (EP)
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2005

3. Boogie Woogie Psychobilly
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2007

4. Tropicalize vol. II (kompilasi)
Lagu: White Shoes
Label: (label dari Jepang)
Rilis: 2006

5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Lagu: Iblis Surga
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: The Living End, Tiger Army, Mad Sin, Reverend Horton Heat, The Clash, Johnny Cash, Frank Sinatra

Gigs Terbaik:
1. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2007
2. Tour bersama 7Crowns, Bali-Malang-Surabaya-Gresik-Yogya, 2006
3. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2005
4. Thursday Riot at Parc, Jakarta, 2005

biography the hydran(band bali)

Band asal pulau dewata yang mengusung musik rockabilly ini beranggotakan Marshello (vokal), Morris (drum), Wistawan (gitar), dan Michael (bas).Permainan The Hydrant yang mengarah rock ‘n roll era 60-an menjadi magnet yang bisa menarik perhatian untuk sejenak mendengarkan band yang berdiri sejak 14 Agustus 2004 ini.Pada album ‘Rockabilly Night Riot’ yang diproduksi oleh EMI, mereka mendaur ulang lagu “Karmila” sebuah lagu milik almarhum Farid Harja. 4 Januari 2007 bertempat di Score Cilandak, The Hydrant menandatangani kontrak dengan EMI sekaligus melakukan pengambilan gambar untuk video klip secara live.Keep Rock N' Roll Guys !!! mungkin itu kata yang tepat bagi para 4 personil ganteng The Hydrant. bagaimana tidak, lagu-lagu yang mereka bawakan beraliran Rock N Roll dan blues yang cukup kental. Kita akan dibawa ke tahun 60'an dimana saat itu Elvis Presley , jony cash merajai jenis lagu rock n Roll dan blues ini.Dan mungkin ini malam sejarah bagi The Hydrant dimana mereka datang jauh-jauh dari BALI untuk menandatangani kontrak dengan label ternama EMI, Pengambilan Video Klip secara live dan juga meramaikan acara musik di score - citos. Band ini cukup unik, kalau selama ini sudah banyak band-band indonesia yang membawakan era 70'an dan 80'an band ini cukup dasyat memnbawakan musik dari Rock n Roll dan blues di tahun 60'an. Dengan single andalan Rocakabilly night dna beberapa single lainnya yang asyik untuk mengajak kita bergoyang rock n rocll , album yang bertajuk "rockabilly Night Riot" dari The hydrant ini akan dirilis di akhir bulan januari 2007 dan tentunya kan memberi warna lain di musik indonesia.Band ini sendiri berasal dari Pulau Dewata bali dengan 4 personil dengan gaya khas Rock N Roll dan blues tahun 60'an berdiri 14 agustus 2004 yang dimotori oleh marcello di vokal.
Band ini diramal bakal memberi nuansa sendiri bagi permusikan indonesia.The Hydrant kini tengah mempersiapkan album keduanya di bawah bendera EMI. Pada album kedua ini The Hydrant melakukan beberapa perubahan yang cukup signifikan. Tetapi hal itu tidak sampai mengubah jalur rockabilly yang selama ini diusung oleh band tersebut. Morris sang penggebuk drum mengatakan perubahan itu di antaranya rekaman album yang tidak lagi live. Artinya mereka akan menggunakan sistem track, dimana masing-masing personel akan melakukan sesi rekaman satu per satu. Alat musik tiup juga digunakan guna menambah kayanya musik mereka, seperti trombone dan saxophone.The Hydrant telah menghasilkan album perdana yang diberi judul "Rockabilly Live". Album itu sebenarnya bukanlah yang pertama mereka hasilkan selama proses bermusik. Sebab saat masih indie mereka telah menelorkan album berjudul "Saturday Night Riot".

Rabu, 18 Januari 2012

SUPERMAN IS DEAD


Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.

Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.

Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.
Daftar isi

    1 Sejarah
    2 Album
        2.1 Kuta Rock City
        2.2 The Hangover Decade
        2.3 Black Market Love
        2.4 Angels & the Outsiders
    3 Diskografi
        3.1 Sony-BMG Music Entertainment Indonesia
        3.2 Rilisan Sendiri
        3.3 Kompilasi
        3.4 Video Klip
        3.5 Award
    4 Pranala luar

Sejarah

Superman Is Dead yang biasanya dipanggil SID terbentuk pada tahun 1995. Awal mula terbentuknya SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool yang ingin menjadi gitaris dan vokalis.

Jerinx dan Bobby bertemu di Kuta Bali. Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt. Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day.

Hari berganti hari datanglah personel baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka menjadi resmi sebagai personel SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID. Superman Is Dead mempunyai arti yaitu bahwa manusia yang sempurna hanyalah illusi belaka dan imajinasi manusia yang tidak akan pernah ada.
[sunting] Album
[sunting] Kuta Rock City

Kuta Rock City dirilis secara resmi pada Maret 2003 dibawah label Sony Music Indonesia. Dengan single-single andalannya yaitu Punk Hari Ini dan Kuta Rock City yang kental dengan pengaruh Green Day dan NOFX langsung membuat nama SID disejajarkan dengan band-band rock.Selain beberapa lagu baru, SID juga menambahkan beberapa lagu lama dari album indie mereka tetapi dengan aransemen yang lebih baik dan baru. Album perdana SID ini langsung melambungkan nama SID sebagai band pendatang baru terbaik. Selain itu pula, ini merupakan langkah pertama SID di mayor label yang menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan punk.
The Hangover Decade

Album yang dirilis tahun 2005 ini merupakan penanda 10 tahun SID berdiri. Di album keduanya SID masih mengambil jalur Punk seperti pada album Kuta Rock City, Di Album ini SID kembali memasukkan beberapa lagu lamanya seperti Long Way to The Bar, TV Brain, Bad bad bad, dan Beyond This Honesty.
 Black Market Love

Album ketiga ini terkesan lebih dewasa[rujukan?], dengan lirik yang bercerita tentang kemarahan alam, keserakahan manusia, keadaan sosial dan politik. Dengan memasukkan unsur-unsur alat musik seperti akordion, trompet dan keyboards, seperti pada lagu Bukan Pahlawan dan Menginjak Neraka. Album ini dirilis tahun 2006.
 Angels & the Outsiders

Album keempat yang dirilis tahun 2009 pada mayor label ini mengesankan bahwa semakin dewasanya SID. Masih seperti album sebelumnya, SID tetap mengandalkan lirik sosial dan perlawanan terhadap penindasaan. Album kali ini SID masih memainkan musik punkrock dengan sentuhan rock n' roll. Album SID ini menuai keberhasilan. Salah satunya adalah SID berhasil diundang ke Warped Tour Festival di Amerika Serikat dan melaksanakan tour di beberapa kota di USA. Ini merupakan keberhasilan SID karena merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di Asia yang dipanggil ke Warped Tour walaupun album mereka tidak dirilis di USA.
Diskografi
 Sony-BMG Music Entertainment Indonesia

    Kuta Rock City (2003)
    The Hangover Decade (2005)
    Black Market Love (2006)
    Angels & the Outsiders (2009)
    Aku Anak Indonesia (Single) (2011)

 Rilisan Sendiri

    Case 15 (1997)
    Superman Is Dead (albm) (1998/1999)
    Bad Bad Bad (2002)

 Kompilasi

    100% Attitude (1999)
        Artis: SID, Djihad, Commercial Suicide, dll
    No Place To Get Fun (2002)
        Artis: SID, Rocket Rockers, Respect, Naon, dll
    New Generation Calling (2003)
        Artis: SID, Rocket Rockers, Shaggy Dog, The Bahamas, dll

 Video Klip

    2002 "White Town” Album “Bad Bad Bad” Director by Outsider Film
    2003 "Kuta Rock City” Album ”Kuta Rock City” Director by Rizal Mantovani
    2003 "Punk Hari Ini” Album “Kuta Rock City” Director by Ridwan
    2004 "Muka Tebal” Album ”The Hangover Decade” Director by Outsider Film
    2004 "Rock ‘N Roll Band” Album “The Hangover Decade” Director by Outsider Film
    2004 "Disposable Lies” Album “The Hangover Decade” Director by Umum Production
    2006 "Bukan Pahlawan” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est Movie
    2006 "Black Market Love” Album “Black Market Love” Director by Bob Calabrito
    2007 "Menginjak Neraka” Album “Black Market Love” Director by Eric Est. Movie
    2007 "Lady Rose” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est. Movie
    2007 "Goodbye Whiskey” Album “Black Market Love” Director by Outsider Film
    2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Australian Tour 2007, Produksi outSIDer Inc, Format DVD, For Promotional Stuff Not for Sale
    2009, "Kuat Kita Bersinar " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
    2009, "Jika Kami Bersama- Featuring Shaggy Dog " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
    2009," Saint Of My Life" Album " Angels and The Outsiders" ,A footage music video from SID American Tour 2009

 Award

    Superman Is Dead "Hot & Freaky People 2003” MTV Trax Magazine January 2003
    June 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month”
    Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
    2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
    2003, AMI Award “The Best New Artist”
    2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category” for Kuta Rock City Album
    2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominee” for Black Market Love Album
    2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
    20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
    150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors’ Edition Desember 2007.
    50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead.
    Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.

Selasa, 17 Januari 2012

Biography devildice (DD)

Genre: Burnin' Soul and Rock n Roll!

Formed in 1997 in the middle of sins and happenings of Kuta (Bali), Devildice was put together by Jerinx (guitar/vocal) and Kuzz (bass), and formerly used the name Culture On Fire, which chose to be cover version of Social Distortion, their favorite punk old skool band. With the help of friends in drum and guitar, Culture On Fire entertained the Bali underground music scene.

With Jerinx as the drummer and songwriter of Superman Is Dead (SID), gave this band the impression of a ‘halfhearted band’ and comfortable with the status of cover version band.

In 2002, Jerinx realized that he had many wrote many songs, which were not the character of SID songs but he could use them as songs of Culture On Fire, which was more dark than SID. He, then decided to be more serious in running his second band. After, there were few personnel changes and the rename of the band to be “Devildice”, eventually Jerinx and his friends released their first album ‘In The Arms Of The Angels’ in 2004. This album was produced independently with their own cash and label.

Now (2009), with the formation of Jerinx (vocal/guitar), Kuzz (bass), Cash (guitar), T.R (drum), and Dr.F (trumpet), Devildice has performed in variety of music festivals, charity concerts, skate, surf, tattoos, and bike competitions at stadiums, beach, courts, bars, clubs in Bali.

Devildice has also been involved in few environment campaign projects, compilation album, skate video, surf video and many more.

In making music, Devildice is influenced by old ganster/mafia movies, kustome kulture, and the exotic of tropical punk.




Terbentuk 1997 di tengah keramaian dosa dan peristiwa di Kuta [Bali], Devildice yang dibentuk oleh Jerinx [gitar/vokal] dan Kuzz [bass] awalnya memakai nama Culture On Fire dan memilih menjadi band cover version Social Distortion, band punk old skool idola mereka. Dibantu oleh beberapa kawan yang mengisi posisi drum dan gitar, Culture On Fire rajin meramaikan acara-acara musik yang bersifat underground di Bali.

Kesibukan Jerinx yang juga drummer/penulis lagu di Superman Is Dead [SID] membuat Culture On Fire makin terproyeksi menjadi band yang 'agak kurang serius' dalam berkarir dan nyaman dengan status band cover version.

Tahun 2002, Jerinx menyadari ia punya banyak stok lagu yang tidak masuk dalam karakter SID namun bisa ia masukkan ke dalam karakter Culture On Fire yang lebih gelap. Ia pun memutuskan untuk lebih serius lagi menjalani proyek band keduanya ini. Setelah mengalami bongkar pasang personel dan perubahan nama menjadi Devildice, Jerinx dan kawan kawan akhirnya merilis mini album perdana Devildice 'In The Arms Of The Angels' tahun 2004 dengan biaya dan label sendiri.

Hingga kini [2009] Devildice yang diperkuat Jerinx, Kuzz, Cash [gitar], T.R [drum] dan Dr.F [trumpet] telah bermain di ratusan festival musik, acara amal, skate, surf, tattoos dan motor di stadion, pantai, lapangan, bar/club di Bali.
Devildice juga terlibat dalam beberapa proyek kampanye lingkungan, album kompilasi, skate video, surf video dan lain lain.

Dalam berkesenian, Devildice banyak dipengaruhi film-film gangster/mafia jaman dulu, kustom kulture dan eksotisme khas punk tropikal.