Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S.
(Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre
musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.
Pada
fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju
Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal
Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka
istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari
2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”.
Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah
resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.
Album Valentine Ungu
sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera
saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi
komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie
di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat
mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada
pertengahan 2004 silam.
Untuk melengkapi perubahan identitas
musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus
2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan
bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ).
Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar
pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot),
Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet
gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie
bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard
Rock Café, Bali.
Tepat setahun setelah
dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini
album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas
bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”,
“Going Old With You”, serta “Kentang”.
Eksistensi “Love Songs
& Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran
media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling
Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat
dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu
edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event
organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser
bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka
sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005.
Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai
Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize
II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack
Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi
fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa
minggu di chart videoklip indie Global TV.
Pada 2007 Sinatra
akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre
mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra
telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.
Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…
ARTIST DETAILS
Nama: SUICIDAL SINATRA
Tanggal/Tahun Berdiri : 16 Agustus 2004
Genre: Psychobilly/Rockabilly Nu Skool
Personnel:
1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)
DISKOGRAFI
1. Valentine Ungu
Rilis: 2004
2. Love Songs & Stinkin’ Cheese (EP)
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2005
3. Boogie Woogie Psychobilly
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2007
4. Tropicalize vol. II (kompilasi)
Lagu: White Shoes
Label: (label dari Jepang)
Rilis: 2006
5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Lagu: Iblis Surga
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007
ADDITIONAL INFOS
Influenced by: The Living End, Tiger Army, Mad Sin, Reverend Horton Heat, The Clash, Johnny Cash, Frank Sinatra
Gigs Terbaik:
1. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2007
2. Tour bersama 7Crowns, Bali-Malang-Surabaya-Gresik-Yogya, 2006
3. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2005
4. Thursday Riot at Parc, Jakarta, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar